 |
Sekarang aku lagi belajar blog kembali. Blogku yang di dulu sudah banyak dikenal oleh masyarakat ternyata sudah tidak bisa lagi dibuka, nggak ngerti kenapa nggaak bisa dibuka. Ketika dibuka selalu ada pertanyaan blog anda dialihkan atau tidak..... apa ya maksudnya ... weleh-weleh. Akhirnya daripada bingung, mikirin yang lama aku mencoba buat yang baru.....
blogku yang baru ini ku kasih nama battamrollas.blogspot.com, kuberi nama ini mengingat sekarang aku tinggal di jalan batam no 12. tepatnya depane rumah sakit punye Kota Blitar " RS Mardi Waluyo". Kalau naik bus dari terminal Patria turun depan pintu masuk RS Mardi Waluyo, terus ke barat ketemu Pos Kamling selanjutnya ke selatan. Ciri-ciri rumahku yang paling menonjol ada garasinya, dengan daun pintu geser yang terbuat dari anyaman bambu. Depan belum di lepo (Masih keliatan batu batanya, 22 Mei 2013)
Rumahku bagaikan istanaku. Walaupun aku dan keluarga (1 isteri dan 2 anak, 22 mei 2013) udah tinggal di batam rollas ini, rumahku masih belum jadi 100 % (PNS Kali). Kalau malam masih terlihat warna merah genting, sehingga kalau mau tidur tiap hari menghitung gentheng yang merah itu dengan berbalut untaian reng dan usuk ..... belum lagi kalau hujan deras .... kotoran-kotoran genteng pada jatuh... dan gemercik air " tampu" seakan seperti percikan air terjun yang menambah sabar dan syukur . Eh.. ternyata cerita ini tidak aku alami, banyak temen-temen yang rumahnya dulu. tapi itulah jerih payahku dan sudah pantas aku syukuri bersama keluarga (siapa lagi yang mau mensyukuri kalau bukan diriku dan keluargaku), walaupun demikian aku merasa bahagia sekali kalau sudah masuk ruangan rumahku, kayaknya masuk ke surga (ibarat). Kamar ada tiga, Mushola satu, dapur satu, Kamar Mandi dua, Ruang tamu dan ruang keluarga yang agak cukup besar. Rumahku ini kucoba benar-benar minimalis, sehingga jangan kaget kalau masuk rumahku banyak sekali lubang-lubang seakan-akan sebagai ventilasi, tapi sebenarnya untuk mengurangi tatanan batu bata. sehingga bisa mengurangi biaya. Sekali lagi jangan kaget,kalau masuk ke rumah jangan tanya mana kursi tamu, yang ada karpet warna merah agak kusam dan akibat sering ke laundry, Di ruang keluarga juga nggak ada kursi yang ada lagi-lagi karpet tapi warna hijau........ yang aku sering pakai untuk nonton TV( ya kadang-kadang sebagai tempat tidur).
Aku juga nggak tahu kapan kira-kira aku dan keluargaku bisa menyempurnakan isi atau rumahku ini, yang jelas perjalannan masih sangat panjang ( PMSP). Aku juga nunggu pencairan sertifikasi ( 2013), kekurangan tunjangan sertifikasi ( 2011, 2 bulan), Kekurangan Tunjangan Sertifikasi ( 2012, 3 bulan), Gaji 13 (2013) kalau ada, Rapelan Kenaikan Gaji 2013 (sampai bulan Mei), dan tunjangan-tunjangan lain yang halal. ya apa boleh buat...... yang penting sabar.... dan selalu menyukuri nikmat Tuhan YME.
Bertetangga dan hidup di batamrollas ini sangat sejuk, penuh kekeluargaaan, kegotong royongan saling jaga perasaan dll, hampir seperti hidup di desa. (Oh ya Aku asli desa, lho). Bahkan ketika aku baru pindah tetangga-tetangga pada dateng (ibu-ibu dasa wisma, bapak-bapak dll). dengan pertemuan sekali dalam sebulan ditambah yasinan 2 minggu sekali, membuat warga lingkungan semakin akrab. Kadang sering ngobrol di pinggir jalan, kerja bakti bareng membuat polisi tidur, bersih-bersih lingkungan, perbaiki aliran listrik dan lain-lain.
Rumahku bagaikan istanaku. Walaupun aku dan keluarga (1 isteri dan 2 anak, 22 mei 2013) udah tinggal di batam rollas ini, rumahku masih belum jadi 100 % (PNS Kali). Kalau malam masih terlihat warna merah genting, sehingga kalau mau tidur tiap hari menghitung gentheng yang merah itu dengan berbalut untaian reng dan usuk ..... belum lagi kalau hujan deras .... kotoran-kotoran genteng pada jatuh... dan gemercik air " tampu" seakan seperti percikan air terjun yang menambah sabar dan syukur . Eh.. ternyata cerita ini tidak aku alami, banyak temen-temen yang rumahnya dulu. tapi itulah jerih payahku dan sudah pantas aku syukuri bersama keluarga (siapa lagi yang mau mensyukuri kalau bukan diriku dan keluargaku), walaupun demikian aku merasa bahagia sekali kalau sudah masuk ruangan rumahku, kayaknya masuk ke surga (ibarat). Kamar ada tiga, Mushola satu, dapur satu, Kamar Mandi dua, Ruang tamu dan ruang keluarga yang agak cukup besar. Rumahku ini kucoba benar-benar minimalis, sehingga jangan kaget kalau masuk rumahku banyak sekali lubang-lubang seakan-akan sebagai ventilasi, tapi sebenarnya untuk mengurangi tatanan batu bata. sehingga bisa mengurangi biaya. Sekali lagi jangan kaget,kalau masuk ke rumah jangan tanya mana kursi tamu, yang ada karpet warna merah agak kusam dan akibat sering ke laundry, Di ruang keluarga juga nggak ada kursi yang ada lagi-lagi karpet tapi warna hijau........ yang aku sering pakai untuk nonton TV( ya kadang-kadang sebagai tempat tidur).
Aku juga nggak tahu kapan kira-kira aku dan keluargaku bisa menyempurnakan isi atau rumahku ini, yang jelas perjalannan masih sangat panjang ( PMSP). Aku juga nunggu pencairan sertifikasi ( 2013), kekurangan tunjangan sertifikasi ( 2011, 2 bulan), Kekurangan Tunjangan Sertifikasi ( 2012, 3 bulan), Gaji 13 (2013) kalau ada, Rapelan Kenaikan Gaji 2013 (sampai bulan Mei), dan tunjangan-tunjangan lain yang halal. ya apa boleh buat...... yang penting sabar.... dan selalu menyukuri nikmat Tuhan YME.
Bertetangga dan hidup di batamrollas ini sangat sejuk, penuh kekeluargaaan, kegotong royongan saling jaga perasaan dll, hampir seperti hidup di desa. (Oh ya Aku asli desa, lho). Bahkan ketika aku baru pindah tetangga-tetangga pada dateng (ibu-ibu dasa wisma, bapak-bapak dll). dengan pertemuan sekali dalam sebulan ditambah yasinan 2 minggu sekali, membuat warga lingkungan semakin akrab. Kadang sering ngobrol di pinggir jalan, kerja bakti bareng membuat polisi tidur, bersih-bersih lingkungan, perbaiki aliran listrik dan lain-lain.
